Negara dan agama tidak lagi relevan untuk dipertentangkan atau saling meniadakan. Sebab, antara agama dan negara harus saling mengisi.
Pernyataan Basarah didasari atas adanya propaganda di sebagian tengah-tengah masyarakat Indonesia yang masih mempertentangkan antara agama dan negara, antara Islam dan kebangsaan bahkan ingin mengadu domba antara golongan Islam dan golongan Nasionalis.
Wakil Ketua MPR RI H. Jazilul Fawaid, SQ., MA menegaskan bahwa kalangan santri mesti memahami bahwa agama dan negara dua sisi tak terpisahkan
Mantan Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengingatkan, agar ruang agama dan negara tidak dicampur adukan. Karena jika dua hal ini dicampur, maka persoalan tidak akan pernah selesai.
Tuan Guru Turmudzi memberikan poin-poin penting tentang bagaimana relasi agama dan negara, terutama bagaimana peranan dan kedudukan kepemimpinan perempuan menurut sudut pandang Islam.